Menurut Bambang Irianto (1988) dan Silvia Sukirman (1999), aspal beton
adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan (agregat
kasar dan agregat halus) dengan bahan ikat aspal yang mempunyai
persyaratan tertentu, dimana kedua material sebelum dicampur secara
homogen, harus dipanaskan terlebih dahulu. Karena dicampur dalam keadaan
panas, maka sering disebut sebagai hot mix. Semua pekerjaan pencampuran
hot mix dilakukan di pabrik pencampur yang disebut sebagai Asphalt
Mixing Plant (AMP).
Konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapis, antara lain: Subgrade, Sub Base Course, Base Course, dan Surface. Aspal beton yang dipergunakan untuk lapis perkerasan jalan juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu: lapis pondasi, lapis aus satu, dan lapis aus dua. Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton, yang meliputi:
Konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapis, antara lain: Subgrade, Sub Base Course, Base Course, dan Surface. Aspal beton yang dipergunakan untuk lapis perkerasan jalan juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu: lapis pondasi, lapis aus satu, dan lapis aus dua. Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton, yang meliputi: